MALINAU, Tribratanews – Pengurus Cabang Indonesia Offroad Federation (Pengcab IOF) Malinau masa bakti 2019-2023 resmi dilantik oleh Ketua Pengurus Daerah (Pengda) IOF Kaltara Kombes Pol Noviar, Minggu (3/3/2019).
Pelantikan pengurus IOF Malinau dilakukan usai event Bhayangkara Intimung Jip dan Trail Adventure Offroad yang langsung dilepas oleh Kapolda Kaltara Brigjen Pol Drs Indrajit dan Bupati Malinau Yansen TP, Sabtu (2/3/2019).
Event ini diikuti oleh komunitas Trail dan Offroad dari berbagai daerah diantaranya, komunitas gowes, komunitas motor, komunitas Trail dari Kabupaten Bulungan, Berau, Nunukan, Sebatik dan Malinau. Sedangkan untuk peserta Offroad juga diikuti oleh pecinta Offroad dari Bulungan, Berau, Nunukan, Sebatik bahkan dari negara tetangga Malaysia juga ikut dalam event ini. Tidak hanya itu, Kapolda Kaltara dan Wakapolda Kaltara serta Pejabat Utama (PJU) Polda Kaltara juga ikut memeriahkan acara ini.
Start dilakukan dari Polres Malinau dan finish di tempat Wisata Pemandian Air Panas Simolon Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau berhadiahkan 3 unit motor dan puluhan doorprize yang sudah disesiakan panitia.
Ditempat finish, Tomy Labo dikukuhkan sebagai Ketua Pengcab IOF Malinau. Pelantikan Pengcab IOF Malinau dihadiri Wakil Bupati Malinau Topan Amrullah, Pejabat Polda Kaltara, Kapolres Malinau AKBP Bestari H Harahap, Dandim 0910/Malinau Letkol Kav Yudi Suryatin dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malinau.
Ketua Pengda IOF Kaltara, Kombes Pol Noviar bahwa IOF Malinau selain bidang olahraga, dapat berfungsi sebagai sosial kemasyarakatan. “Selain olahraga, IOF juga mengemban fungsi sosial. Yakni, IOF Malinau akan berada ditengah-tengah masyarakat apabila masyarakat mengalami kesulitan transportasi ke lokasi yang sulit dijangkau,” ungkap dia.
Dia berharap, Pengcab IOF Malinau bisa menjadi agen of change terhadap disiplin berlalu lintas. “Semoga bisa membawa perubahan dengan melakukan kampanye keselamatan berlalu lintas. Sehingga, angka kecelakaan biasa atau menimbulkan korban meninggal dunia, luka ringan maupun luka berat bisa ditekan. Nah itu bagian dari kiprah IOF Malinau,” jelasnya.
Menurut dia, kasus kecelakaan di Indonesia maupun Kalimantan Utara rata-rata merenggut nyawa usia milineal, antara 15-35 tahun. “Hampir 50 persen lebih mereka menjadi korban kecelakaan. Karena itu, pengurus IOF Malinau harus menjadi pelopor keselamatan,” pungkasnya. (Hms/dk)