Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat peluncuran aplikasi Propam Presisi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4/2021). Aplikasi ‘Propam Presisi’ tersebut diciptakan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri.
Liputan6.com, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memimpin Polri selama 100 hari sejak 27 Januari dilantik Presiden Joko Widodo. Sejumlah program 100 kerja Kapolri telah berjalan untuk mengubah Korps Bhayangkara menuju Polri yang Presisi atau Pemolisian prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara turut mengapresiasi kinerja dari Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ketua BEM Nusantara Dimas Prayoga menyebut kepemimpinan Kapolri telah terlihat dengan mengubah Polri yang lebih transparan dan berkeadilan.
“Intergritas Kapolri sudah mulai terlihat pada saat fit and proper test, Pak Sigit berani membuat komitmen agar hukum tidak tajam ke bawah tumpul ke atas, tetapi memastikan bahwa penindakan hukum memiliki spirit transparansi berkeadilan,” ujar Dimas dalam keterangan tertulisnya, Senin 10 Mei 2021.
Menurut Dimas, Jenderal Sigit juga membuat terobosan yang maksimal dalam hal pelayanan publik lebih baik. Program yang mengedepankan digital membuat pelayanan publik menjadi lebih mudah diterima masyarakat.
“Pertama, adanya aplikasi E-dumas (Elektonik Pengaduan Masyarakat) yang membuka pintu bagi masyarakat untuk melaporkan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan anggota polri. Yang ke dua adanya aplikasi untuk memperpanjang SIM, ini sangat membantu dan sangat adaptif terhadap situasi sekarang yang masih dalam suasana pandemi Covid-19. Dan yang ketiga sudah berlakunya E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di beberapa provinsi, untuk meminimalisir pungli di jalan, dan menerapkan tilang secara online supaya transparan dan akuntabel,” jelasnya.
“Penguasaan teknologi menjadi poin plus di mata saya untuk Jendral Sigit. Hal ini sangat patut untuk kita apresiasi,” sambung dia.