MAKASSAR – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) baru-baru ini membuat langkah signifikan dalam proses mutasi internalnya, memberikan sinyalemen dinamisnya manajemen sumber daya manusia di lembaga tersebut. Salah satu mutasi yang mencuri perhatian adalah perpindahan posisi Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra, eks Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kalimantan Utara yang kini bergabung dengan tim Komjen Pol Wahyu Widada setelah meninggalkan Polda Sulawesi Selatan.
Kabar terbaru dari serangkaian mutasi ini menerangkan bahwa pergantian jabatan dan proses serah terima kepemimpinan telah dilakukan. “Prosesi Sertijab Dirreskrimsus Polda Sulsel dari Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra kepada Kombes Pol Dedi Supriyadi, dipimpin langsung Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi,” sebagaimana disampaikan dalam laporan pada Senin (09/08/24).
Serentetan mutasi yang diumumkan melalui surat telegram nomor ST/2098/IX/KEP/2024 tampaknya menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika karier para perwira Polri. Dalam konteks yang sama, Eddy Hartono terangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel yang telah memasuki masa pensiun. Eddy Hartono, yang kariernya sarat dengan pengalaman dalam pemberantasan terorisme, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi upaya penanggulangan terorisme di Indonesia.
Mutasi di jajaran Perwira Tinggi Polri ini juga menyentuh proses serah terima posisi Kapolda Sulawesi Selatan dari Irjen Pol Andi Rian R Djajadi kepada Irjen Pol Yudhiawan Wibisono. “Benar (ada mutasi), bapak Irjen Andi Rian pindah ke Sumsel, Irjen Yudhiawan masuk Sulsel,” jelas Kombes Pol Didik Supranoto, Kabid Humas Polda Sulsel. Perpindahan ini dinilai penting untuk penyegaran organisasi sekaligus memberikan ruang bagi setiap perwira untuk menunjukkan kapasitas kepemimpinannya.
Kombes Pol Dedi Supriyadi, sang suksesor posisi Dirreskrimsus Polda Sulsel dari Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra, melanjutkan tanggung jawab di lingkungan yang sarat tantangan. Pengaruh mutasi ini terhadap struktur organisasi Polri pun diharapkan akan membawa angin segar dan inovasi dalam pemecahan serta pencegahan kasus-kasus kriminal dan terorisme.
Dalam isu yang sama, karier Irjen Pol Andi Rian R Djajadi patut disorot, mengingat pengalamannya yang luas, termasuk saat menangani kasus pembunuhan berencana yang diotaki oleh Ferdy Sambo. Demikian pula dengan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono yang memiliki rekam jejak panjang di Sulsel, memberikan asumsi akan kemampuannya dalam menghadapi tantangan yang ada di region tersebut.
Selaras dengan peran dan pengaruh Komjen Wahyu Widada dalam Polri, kehadiran Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra diharapkan dapat lebih memperkuat struktur yang ada dan berkontribusi pada upaya Polri dalam menjaga keamanan nasional. Mutasi ini tidak hanya menunjukkan pergantian posisi, tapi juga refleksi dari komitmen Polri dalam pemberantasan kejahatan dan terorisme, sekaligus pembinaan karier anggota yang berprestasi.