Tribratanews,Tanjung Selor – Penyelidikan berita hoaks soal kabar Ajudan Gubernur Positif Corona masih terus dilakukan penyidik dari Subdit V Tipidsiber Direktorat Krimsus (Dit Krimsus) Polda Kaltara. Hingga saat ini, pemilik dua akun penyebar berita yang dinyatakan berita bohong itu masih dalam profiling pihak kepolisian.
Direktur Krimsus Polda Kaltara Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra, melalui Panit Subdit V Tipidsiber, Ipda Yaswar mengatakan, pihaknya sempat mengamankan seseorang berinisial Y yang ada sangkut pautnya dalam kasus penyebaran hoaks tersebut. Namun pemanggilan Y, kata dia, hanya sebatas saksi dan bukan sebagai tersangka.
Dari penyelidikan terhadap Y, lanjut Yaswar, akan terus dilakukan kepolisian, setelah HP serta akun miliknya telah disita oleh pihak penyidik. “Karena kita lihat, cukup aktif dalam halaman salah satu akun hoaks itu. Makanya kita amankan. Tapi pada saat kita melakukan investigasi, baik itu profilenya di sosmed dan nomor HP yang digunakan, tidak ada data yang menyangkut ke halaman salah satu akun itu. Tapi untuk HP-nya tetap kita amankan dulu. Sementara dia (Y) hanya sebatas saksi saja,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020).
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan beberapa saksi yang ada sangkut pautnya mengenai akun tersebut. Hingga saat ini, sudah ada tiga orang saksi yang dimintai keterangan dalam kasus tersebut. Hanya saja, lanjut dia, pihaknya sedikit mengalami kendala lantaran pandemi virus corona atau covid-19 ini.
Yaswar mengatakan, polisi mengalami kendala untuk melakukan pemanggilan terhadap saksi, karena adanya kebijakan pysical distancing atau menjaga jarak.
“Itu yang jadi kendala kita saat ini. Karena yang mau kita panggil ini juga, pasti menerapkan menjaga jarak itu. Jadi kebijakan dari pimpinan, tetap dilakukan profiling terhadap akun-akun yang curigai,” jelasnya.
Diakui Yaswar, pihaknya sebenarnya sudah menetapkan seseorang target dalam kasus berita hoaks tersebut. Namun setelah dilakukan profiling, pemilik akun tersebut rupanya tidak berada di daerah Kaltara, melainkan berada di provinsi lain. Selain itu, kendala lain yang dihadapinya selama ini adalah beberapa akun yang ada dalam halaman ‘Kaltara Terdepan’ dan ‘Irianto Lambrie Kaltim’ itu ternyata akun palsu.
“Ada beberapa akun yang palsu. Tapi ada target kita satu orang. Tapi setelah kita lakukan profiling, ternyata pemiliknya adalah di provinsi lain. Sedangkan provinsi itu, sudah menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan sosial berskala Besar). Jadi kita sulit untuk melakukan penjemputan atau memanggil yang bersangkutan. Makanya kebijakannya adalah tetap memantau pergerakan dari pemilik akun yang kita duga itu tadi, jelasnya.
Seperti diketahui, ada dua akun yang menyebarkan informasi hoax mengenai salah satu ajudan gubernur Kaltara telah terpapar positif corona. Diantaranya adalah ‘Kaltara Terdepan’ yang menuliskan “Ajudan gubernur dikabarkan positif virus corona, doakan hanya dia sendiri terkena tidak menular ke orang lain. Terima kasih, info dari GUSTUS”. Sementara dalam akun lainnya bernama ‘Irianto Lambrie Kaltim’ menuliskan “Mohon doakan ajudan yang teserang covid 19 agar tak menular pada orang lainnya”.
Namun informasi tersebut langsung ditepis oleh Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy. Bahkan, akun yang mencatut nama gubernur itu, bukan akun milik Gubernur Kaltara.