TANJUNG SELOR, Polda Kaltara – Polresta Bulungan – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bulungan kembali menggelar program Minggu Kasih. Kali ini, berlangsung di Pelabuhan Kayan 2 Tanjung Selor, Kab. Bulungan, Minggu (4/2/2024). Masyarakat pun dapat secara langsung mengutarakan keluh kesahnya kepada pihak kepolisian.
Mewakili Kapolresta Bulungan Kombes Pol Agus Nugraha S.H, S.I.K., M.H, PS Kasat Binmas Polresta Bulungan Iptu Bernard Siregar, S.H menjelaskan bahwa dengan adanya program Minggu Kasih yang digelar setiap pekannya. Tak ditampik, masyarakat cukup antusias. Berbagai keluh kesah mereka diutarakan. Dan pihaknya dalam hal ini memastikan bakal menindaklanjutinya.
Adapun, interaksi pertama disampaikan oleh salah satu warga, Ahmadi Risman. Ia mengharapkan adanya informasi secara detail perihal jalannya pesta demokrasi ke depan. Dengan harapan dari penyampaian itu dapat bersama mewujudkan Pemilu yang aman dan damai. “Pak mungkin terkait pemilu ini saja pak, mungkin ada yang bisa disampaikan kepada kami terkait apapun demi lancarnya pemilu kedepan,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu langsung, Kasat Binmas Polresta Bulungan mengatakan bahwa untuk pemilu ini sekalipun semua mempunyai hak untuk memilih calon A, Calon B ataupun Calon C. Namun yang tetap harus perhatikan dan junjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan sebagai masyarakat Indonesia yang selama ini sudah melekat bersama.
Dengan ingatnya akan hal tersebut maka ini akan menjadikan pemilu yang aman damai, perbedaan yang ada semakin memperkuat persaudaraan dan dihindarkan dari sikap polarisasi, intoleransi bahkan anarkisme. Apalagi dengan mudahnya akses media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp dan lainnya. Maka, ini harus pintar dalam menyaring informasi-informasi yang fakta atau hoaks.
Jangan sampai hanya karena informasi yang baru kita lihat dan belum benar sumbernya kita jadi percaya dan akhirnya termakan dengan berita hoax yang tersebar di media sosial tersebut. Disamping saat ini juga sudah banyak caleg-caleg yang melakukan kampanye dengan sasaran masyarakat yang diharapkan semua bisa menghindari diri dari money politik (menerima sejumlah uang politik).
Atau bahkan ikut dalam praktik black campaign (menyerang calon lain dengan negatif campaign ataupun fitnah) yang tentu semua itu melanggar peraturan pemilu dan hukum.
“Mungkin kalau dirumah bapak-bapak sekalian ada anak-anak kita yang tahun ini baru menjadi pemilih (gen z) itu bisa kita edukasi terkait pemilu ataupun politik karena jangan sampai anak kita buta politik sehingga memunculkan aksi apatis (masa bodoh) yang kemudian berdampak pada tidak ikutnya anak kita untuk coblos pada saat pemilu nanti berlangsung (golput),” tutupnya.
Tambahnya, himbauan kepada masyarakat agar bersama senantiasa memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Karena walaupun berbeda pilihan tentu tidak bisa mempengaruhi hak tersebut. Namun sebaliknya dengan perbedaan itulah kita mampu untuk melahirkan sikap toleransi antar sesama, sehingga pemilu 2024 bisa berjalan dengan sukses. (HmsPolresta)
Leave a review
Leave a review