Personel Polsek Sembakung Polres Nunukan lakukan pemantauan dan peninjauan langsung banjir musiman yang terjadi di wilayah Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan khususnya di perkampungan dan pemukiman warga kampung Tembelunu RT. 06 dan kampung Salip RT. 07 Desa Atap Kecamatan Sembakung. Sabtu (26/11/2022).
Adapun jumlah jumlah KK yang terdampak banjir sekitar 113 KK, dan sementara ketinggian air rata-rata telah mencapai 1,5 M.
Kapolsek Sembakung Iptu Sunarta melalui Kasihumas Polres Nunukan Iptu Siswati mengatakan banjir musiman yang terjadi di wilayah Sembakung disebabkan karena adanya kiriman banjir dari wilayah negara Malaysia Nabawan Kelingau.
“Banjir yang terjadi 4 hari lalu disertai tingginya curah hujan yang terjadi di daerah hulu sungai Sembakung, wilayah Mansalong dan sekitarnya. Sehingga sungai tidak mampu menampung debit air yang besar dan meluap ke wilayah pemukiman penduduk di wilayah Sembakung,” ucap Kasihumas.
Air sungai (banjir) naik terjadi sejak hari Jumat tanggal 25 November lalu sekira pukul 18.00 WITA dan diperkirakan sudah mencapai ketinggian sekitar 0,5 M. Namun untuk di areal Polsek Sembakung masih aman, belum tergenang. Akses jalan raya dan aktifitas warga masyarakat maupun akses perekonomiannya tetap lancar.
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Personel Polsek melakukan kordinasi dengan lintas sektoral Kecamatan Sembakung (Kecamatan, Koramil, Kesehatan dan Tagana) serta pemerintahan Desa Atap Kecamatan Sembakung.
“Personel melakukan patroli Kamtibmas dan Sambang Dialogis untuk memonitoring perkembangan lebih lanjut terjadinya banjir musiman dan menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dan himbauan agar warga senantiasa waspada dan menjaga keselamatan diri dan keluarga,” ucap Kasihumas.