TARAKAN – Polres Tarakan, Puslitbang Polri melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi kualitas gudang penyimpanan senjata api dan amunisi. Penelitian ini salah satunya dilakukan di Polda Kalimantan Utara (Kaltara) dan Polres Tarakan, dengan fokus untuk mengidentifikasi potensi celah dalam sistem penyimpanan yang dapat mempengaruhi keamanan dan keselamatan operasional kepolisian.
Sebagai lembaga yang berada langsung di bawah Presiden dan bertanggung jawab atas keamanan dalam negeri, Polri memainkan peran vital dalam menjaga ketertiban masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, Polri dilengkapi dengan senjata api dan amunisi yang harus disimpan dengan aman. Berbagai kejadian terkait penyalahgunaan atau pencurian senjata api, seperti yang terjadi di Ditsamapta Polda Bangka Belitung, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem penyimpanan ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Polri ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kondisi gudang penyimpanan senjata api dan amunisi yang ada di Polda Kaltara dan Polres Tarakan. Kasus seperti ledakan gudang peluru milik Kodam Jaya di Ciangsana, yang mengancam keselamatan masyarakat, juga menjadi latar belakang pentingnya penelitian ini untuk mengurangi risiko kecelakaan atau insiden serupa di lingkungan kepolisian.
Penelitian ini melibatkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui kuesioner online, wawancara mendalam dengan pejabat dan anggota Polri, serta observasi langsung terhadap kondisi gudang penyimpanan senjata api dan amunisi. Selain itu, penelitian ini juga mengedepankan pengamanan fisik yang ketat, seperti penggunaan material bangunan tahan ledakan, sistem pengawasan berbasis CCTV, sensor keamanan, dan teknologi pelacakan digital untuk memastikan akurasi inventaris.
Kombes Pol Syahrial M. Said, selaku Ketua Tim Peneliti, menjelaskan bahwa penelitian ini tidak hanya berfokus pada aspek keamanan fisik, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas gudang dalam hal keselamatan, kesehatan, kemudahan, dan kenyamanan. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan, pencurian, atau kecelakaan yang dapat merusak reputasi institusi kepolisian dan menurunkan kepercayaan masyarakat.
“Penelitian ini sangat relevan dalam konteks memperkuat sistem logistik Polri, terutama dalam hal penyimpanan senjata api dan amunisi yang aman dan efisien, guna mendukung pelaksanaan tugas operasional kepolisian yang profesional dan transparan,” kata Kombes Pol Syahrial M. Said.
Tim peneliti yang terdiri dari para ahli, antara lain AKBP Ujang Darmawan H.S, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., AKBP Septi Astuti, S.T., M.A., dan Penda Tk I Bahrinel Siregar, juga akan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki sistem pengelolaan gudang dan memastikan bahwa prosedur audit berkala dilakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan penyimpanan senjata api dan amunisi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan yang komprehensif bagi Polri dalam memperkuat pengelolaan logistik, sekaligus memastikan bahwa gudang penyimpanan senjata api dan amunisi di Polda Kaltara dan Polres Tarakan dapat mendukung kelancaran tugas operasional kepolisian yang lebih aman dan terjamin. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada 17 hingga 20 Maret 2025, sebagai bagian dari upaya Polri untuk terus meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. (HumasResTrk)