MALINAU – Kepolisian Resor Malinau kembali menggelar Operasi Kepolisian dengan sandi Bina Waspada Kayan 2022 yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus 2022 sampai dengan 30 Agustus 2022 dengan mengedepankan tindakan peremtif dan persuasif kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Malinau.
Dalam rangka mencegah dan mengantisipasi adanya paham radikalisme, kenakalan remaja dikalangan pelajar di sekolah dan penyakit masyarakat lainya, Polres Malinau melalui Satuan Binmas (Pembinaan Masyarakat) melaksanakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan kepada Ibu Lipang Paris, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Malinau dan Bapak Petrus, S.Pd., selaku guru SMKN 3 Malinau, Rabu (3/8).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya, S.I.K., melalui Kasat Binmas Polres Malinau IPTU Muadib saat dikonfirmasi diruang kerjanya menerangkan, melalui kegiatan sosialisasi ini, para personel yang tergabung dalam Ops Bina Waspada menghimbau kepada guru dan pelajar serta masyarakat atau kelompok yang dijumpai pada saat melakukan sambang agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat sekitar.
“Untuk cara bertindak dari Ops Bina Waspada ini dengan mengedepankan pembinaan, penyuluhan dan himbauan baik secara berkelompok maupun door to door kepada masyarakat maupun obyek lainya,” ujar Muadib
Kegiatan Ops Bina Waspada Kayan 2022 di Polres Malinau hari ini disampaikan langsung oleh PS. Kanitbintibsos Sat Binmas Polres Malinau AIPDA Simeon Rante Arru dan PS. Kanitbinpolmas AIPDA Bokben Hasugian dihadapan Ibu Lipang Paris, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Malinau dan Bapak Petrus, S.Pd., selaku guru SMKN 3 Malinau dengan memberikan pemahaman tentang bahaya dari paham radikalisme dan terorisme dan penyakit masyarakat lainya yang bertujuan untuk merubah ideologi Negara.
“Terkait kelompok radikal, hal ini bisa datang dimana saja termasuk memanfaatkan daerah aman dan kondusif. Melalui Ops Bina Waspada inilah kami harapkan dapat meminimalisir dan mencegah masuknya paham radikal dan penyakit masyarakat lainya,” tutup Muadib
#Agg