Tribratanews,Bulungan – Angka kecelakaan lulintas yang cukup tinggi di Bulungan menjadi perhatian jajaran Polri. Bahkan dalam kunjungannya di Polres Bulungan, beluma lama ini Kasubditdikmas Ditkamsel Korlantas Mabes Polri, Kombes Pol Darto Juhartono menegaskan, seluruh personel Sat Lantas Polres Bulungan harus menekan jumlah angka kecelakaan lalu lintas.
Menanggapi hal itu, Kapolres Bulungan, AKBP Yudhistira Midyahwan melalui Kasat Lantas Iptu Rully Zuldh Fermana mengakui, pihaknya memang mendapat arahan penting dari Ditkamsel Korlantas Polri untuk menekan jumlah kematian akibat laka lantas. Rully mengungkapkan, dari lima daerah yang ada di Kaltara, Kabupaten Bulungan memang menjadi perhatian Mabes Polri.
“Kalau kata beliau (Kombes Pol Darto Juhartono, red), Bulungan ini kan ibukota provinsi. Nah itu pasti volume kendaraan yang lalu lalang di jalan itu pasti meningkat. Kecelakaan lalu lintas sangat berpotensi terjadi, ketika ada peningkatan volumen kendaraan,” kata Rully, Rabu (25/3/2020)
Lanjut dia, kecelakaan lalu lintas memang menjadi salah satu penyumbang angka kematian selama ini. Beberapa kecelakaan yang terjadi, tak sedikit korbannya meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit maupun meninggal di tempat. Sedangkan penyebab kematian akibat laka lantas itu sendiri, lantaran banyak yang tidak menggunakan helm standar. Sehingga, kata dia, kedisiplinan berkendara masyarakat masih jauh dari yang diharapkan.
“Makanya sekarang, kita akan tegas melakukan penindakan, Karena sosialisasi selama ini yang kita lakukan, belum bisa memberikan efek meningkatkan kesadaran masyarakat. Setiap operasi yang kami lakukan, yang melanggar langsung kita tindak. Tidak ada sifatnya sosialisasi dulu,” tegasnya.
Kasubditdikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Darto Juhartono kata Rully, juga menegaskan agar pihaknya terus melakukan upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Terutama bagi pengendara yang masih dibawah umur dan anak sekolah, agar terus dilakukan pembinaan. Namun jika memang masih tetap melakukan pelanggaran, pihaknya pun tak memiliki pilihan selain memberikan tindakan tegas.
“Anak-anak sekolah ini yang paling banyak (melanggar). Mereka ini banyak yang masih dibawah umur, tapi sudah diberikan kendaraan ke sekolah. Orang tuanya juga terus kita peringatkan, supaya tidak diberi kebebasan kepada anaknya. Karena anak dibawah umur itu, sangat rawan sekali mengalami kecelakaan ketika berkendara,” ungkapnya.
Akibat perilaku tidak patuh dalam berlalu lintas, ungkap dia, juga sering mengakibatkan kemacetan. Kemacetan akibat tidak sabar dan sifat egois berkendara, tidak mendahulukan yang seharusnya didahulukan dan yang lebih ironis dalam hal kecelakaan. “Makanya kita berharap, para generasi milineal di Kaltara ini bisa menjadi agen perubahan sebagai cikal bakal tumbuhnya budaya tertib berlalu lintas,” pungkasnya.