PROKAL.CO, TANJUNG SELOR – Kepolisian Resor (Polres) Bulungan menyebutkan jenazah yang ditemukan di sebuah gubuk di area Kilometer 46, Jalan Poros Bulungan – Berau yang ditemukan dalam kondisi sedikit membusuk pada Senin (29/10) lalu adalah korban pembunuhan.
Dikatakan Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Bulungan, AKP Gede Prasetia Adi Sasmita, memang saat ini pihaknya telah melakukan sejumlah rangkaian kegiatan penyelidikan. Mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga melakukan visum luar terhadap jenazah yang ditemukan tersebut, alhasil ada petunjuk dari peristiwa tersebut.
“Jenazah tersebut diduga merupakan korban pembunuhan,” ungkapnya mewakili Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry, Rabu (31/10).
Hal tersebut ia katakan lantaran melihat hasil visum sementara yang dilakukan Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. Dengan hasil sementara, kepala bagian belakang retak, kepala samping kiri dan kanan mengalami sobek dan rahang atau dagu patah.
“Diduga akibat hantaman benda tumpul, pelaku diperkirakan sebanyak satu orang. Gubuk tersebut kami duga bukan tempat perkara pembunuhannya, mayat digotong kemudian disimpan di tempat tersebut,” jelasnya.
Untuk lebih menguatkan dugaan tersebut, kata dia, jenazah tersebut juga sudah dilakukan autopsi oleh tim dokter forensik Tarakan. Hanya saja ia katakan hasilnya belum keluar. “Harus diperiksa di laboratorium terlebih dahulu, sementara kami masih menunggu hasilnya,” sebutnya.
Namun saat ini, dengan adanya hasil visum yang ada, pihaknya memiliki gambaran, bahwa peristiwa yang terjadi adalah pembunuhan. Hanya saja untuk bagaimana itu terjadi belum dapat tergambarkan. “Yang jelas atas peristiwa ini kami telah mengantongi identitas pelaku, semoga tidak meleset, tinggal penguatan dari keterangan saksi-saksi saja lagi, kita berharap ini bisa segera terungkap,” bebernya.
Disinggung mengenai identitas korban, dikatakan Gede, jenazah lelaki tersebut adalah AJ berumur 27 tahun yang merupakan warga Jalan PM Noor Samarinda Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). “Ini dapat terungkap berdasarkan pemeriksaan sidik jari jenazah dengan alat portable system kami. Hasilnya menunjukan 95,4 persen ada kecocokan,” urainya.
Atas hasil yang ditemukan tersebut l, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan kepolisian di Samarinda untuk mencari tahu keberadaan keluarga korban. “Dan alhamdullilah, pihak keluarga saat ini juga sudah ada di Tanjung Selor dan sedang kami minta keterangan, sedang kami kroscek lebih lanjut untuk memastikan. Sementara jenazahnya sudah dipulangkan ke Samarinda,” jelasnya.
“Saksi-saksi lain juga sudah kami periksa, dan terduga pelaku masih dalam pengejaran kami,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya warga petani di jalan poros Tanjung Selor – Berau dikejutkan dengan adanya penemuan sesosok mayat lelaki tanpa identitas, tepatnya di daerah kilometer 46 di sebuah gubuk yang berada di pada, Senin (29/10).
Dikatakan Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry, mayat tersebut awal diketahui oleh salah seorang warga yang bertani di wilayah kilometer 46 tersebut pada pukul 14.00 Wita. Pertama kali ditemukan oleh Maria yang kemudian menelepon orang tuanya untuk dilaporkan kepada Polres Bulungan.
“Saat itu mereka hendak melintas di sebuah jalan yang ada di dekat pondok tempat dimana mayat ditemukan, awalnya ia mencium bau busuk, setelah dilihat lebih deket ke pondok itu ada mayat yang telah dikurungi lalat,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (30/10).
Kemudian setelah itu, Maria menelpon ibunya, yaitu Ping Ngang (53) yang merupakan warga Selimau PKMT, Kelurahan Tanjung Selor Timur untuk memberitahukan bahwa di pondok milik Lawat Apui yang ada di Kilometer 46 itu telah ditemukan mayat yang tidak dikenali. “Kemudian Ping Ngang melapor kepada SPKT kami,” jelasnya.
Setelah menerima informasi warga tersebut, Tim dari Polres Bulungan pun segera meluncur ke lokasi yang dimaksud untuk melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian Perkara (TKP).
“Saat ditemukan, posisi mayat dalam keadaan telungkup dan tidak ada identitas yang dapat ditemukan, namun yang jelas mayat teridentifikasi seorang laki-laki,” ujarnya. (sny/eza)
Sumber: Radar Tarakan