Di Tulis Oleh Kombes Pol Yamin Sumitra.
Kultum – Dibulan puasa, menjelang akhir puasa kita fokus untuk ibadah untuk menggapai malam laillatur qadar, hilangkan pemikiran yang keterlaluan, memikirkan keduniawian, politik , kekuasaan dan lainya tentang keduniawian karena itu ajakan setan atau iblis yang selalu menyesatkan manusia dengan tipu dayanya untuk mengajak manusia masuk neraka, masuk penjara dan membuat penderitaan didunia dan akhirat bila mengikuti ajakannya.
Untuk mendapatkan malam seribu bulan, mari kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan berbuat kebaikan. Jadilah sebagai patriot bangsa yang baik dan sejati. Salah satu kriteria
seorang patriot adalah seorang yang taat kepada aturan, ketentuan, norma hukum dan perundang undangan yang berlaku serta melaksanakanya.
Contohnya sebagai Warga Negara Indonesia memiliki kewajiban untuk melaksanakan Sishankamrata ( Sistim Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta ) yang terkandung dalam Undang Undang
Dasar 1945 Pasal 30, jadi kita sebagai masyarakat harus berperan aktif menjaga dan memelihara pertahanan dan keamanan.
Saudaraku, dibulan puasa pada hari hari terakhir ini mari kita selalu berbuat kebaikan untuk ibadah kepada Allah untuk menggapai malam lailatul qadar atau malam seribu bulan dengan perbanyak bertaubat, berzikir, baca Alquran jangan lupa baca tafsirnya agar kita mengerti isinya, banyak beribadah sunah, ibadah sholat malam, berzakat, bersodakoh dan berbuat kebaikan kepada sesama saudaranya. Semoga semua saudaraku mendapat malam lailatul qadar dan menjadi orang yamg dikasihi Allah SWT sehingga kita bisa berkumpul dengan baginda Rasul Nabi Muhammad SAW di surga, amin.
“Barang siapa salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari no. 1901)
Semoga kita semua, setelah selesai berpuasa dibulan ramadhan ini, mendapatkan hidayah dan barokah untuk berbuat lebih baik lagi dari sebelumnya amin ya rabbal alamin.
Sebagaimana yang dijelaskan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, pada malam Lailatul Qadar tiba, penulisan takdir, ajal serta rejeki dalam setahun akan dirinci di Lauhul Mahfudz.
Sedangkan Imam Nawawi mengatakan bahwa catatan tersebut telah didahului oleh pengetahuan serta penulisan Allah. Kemudian catatan tersebut ditampakkan dan diperlihatkan pada para malaikat lalu mereka akan melaksanakan semua hal sesuai apa yang diperintahkan Allah dalam catatan tersebut.
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”. (QS. Ad-Dukhan: 4)