TANJUNG SELOR – Letak geografis Kaltara yang luas membuat aparat kepolisian kesulitan dalam pengungkapan sejumlah kasus di Provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini. Hal ini disampaikan langsung Wakapolri Komjen Pol Drs Ari Dono Sukmanto. SH kepada media di sela-sela lawatannya ke Kaltara kali ini, Rabu (28/11/2018).
Menurutnya perlu adanya sitem keamanan terpadu di wilayah perbatasan dengan negara tetangga untuk mencegah masuknya peredaran narkoba melalui jalur perairan antar pulau, apalagi diketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang rentan dijadikan perlintasan narkoba, ungkapnya.
Walaupun masih terbilang Polda baru, Polda Kaltara telah berupaya semaksimal mungkin serta berhasil menggagalkan dan mengungkap kasus sindikat narkoba, hingga saat ini Polda Kaltara sudah berhasil menggagalkan lebih dari 64 Kilogram narkoba jenis sabu yang masuk melalui jalur-jalur tikus dari Kepulauan Tawau – Sebatik Kabupaten Nunukan.
“Saya sangat mengapresiasi komitmen Kapolda dan jajaran dalam upaya pemberantasan narkoba yang mengancam generasi penerus bangsa, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk mencegah masuknya narkoba ke negara kita”, jelas Ari Dono saat diwawancarai awak media.
Lebih jauh, keterbatasan personil juga menjadi salah satu kendala dalam pemberantasan peredaran narkoba di wilayah perbatasan, selain personil juga dibutuhkan peralatan yang mendukung dalam pengungkapan kasus. “Selain personil, teknologi yang canggih juga diperlukan untuk pengungkapan kasus narkoba, kita akan dorong ke Kaltara untuk mengatasi peredaran narkoba sampai ke akar – akarnya”, ulas Ari Dono.
Dirinya juga menghimbau untuk para jajaranya agar terus melakukan kerjasama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI dan Ormas-ormas dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba, “Tidak hanya kurir, mudah-mudahan bandar besarnya pun bisa segera kita tangkap, mari selamatkan generasi bangsa untuk kejayaan Indonesia”, tutupnya. (Hrs/Rd/dd)